Mari merdeka, mari terbebas dari belenggu
penindasan, mari berbahagia dengan kemajuan yang telah dilakukan bangsa ini. 15
Agustus terminal bis, stasiun kereta api dan bandara penuh dengan sosok para
pelancong membawa carrier besar dan mencolok warnanya, menggunakan sepatu super
keren yang gahar kaca mata, ikat kepala dan rambut, baju flannel keren dan
berbagai macam asesoris lainya. Mereka tidak sendiri, mereka berdatangan dalam
jumlah banyak, tidak hanya satu kelompok tapi puluhan kelompok dalam satu hari
ini. Tujuan mereka berbagai macam, ada yang ke Jawa Barat, Tengah dan Timur ada
yang menuju pulau Bali dan Lombok bahkan ada yang sampai ke Daerah Timur.
Ritual ini pasti
ada, dan pasti dilakukan oleh para pendaki kita, mereka bela-bela untuk
berpeluh keringat demi mengibarkan bendara merah putih yang Suci itu. Saya pun
pernah melakukan hal ini mengibarkan bendara (Upacara Bendera) di Puncak
Gunung, pengalaman yang mampu menggetarkan hati dan jiwa. Ah memang seperti itu
yang harus dilakukan para pemuda bangsa ini, mecintai Negara ini dengan segenap
Jiwa dan Raga.
Setelah 17
Agustus tergelar, maka gunung pun mulai sepi kembali, mulai mendendangkan
nyanyian alam sunyinya. Kembali sakral dan kembali menakjubkan, yang tersisa
dari 17 Agustus ini adalah jejak-jejak langkah para pendaki. Itu harapan kami
secara pribadi yang benar-benar mencintai alam ini,
Pada kasus
sebenarnya tidak hanya jejak, tapi plastik, kertas, sampah pohon yang patah,
rumput yang rusak bunga-bunga yang hilang, air yang kotor, tanah yang kotor dan
sebagainya.
Melihat itu
semua saya secara pribadi merasa sedih, kertas bertuliskan dalam salam dari
gunung, dari mana gunung nitip salam. Dia malah berharap alay-alay seperti
kalian ga datang ke gunung, dan berharap kalau yang datang benar-benar yang
serius menjaga lanskapnya. Foto dengan tongsis di pinggir kawah yang menampakan
barisan awan di bawah kakinya menjadikan foto itu keren dan tidak semua orang
bisa berfoto seperti itu, mengabaikan resiko mengabaikan kecelakaan yang bisa
terjadi jika lengah. Ah memang seperti itu para pendaki era sekarang, yang
penting mereka bisa mengganti foto sosial media mereka dengan sesuatu yang keren.
Yang lebih miris
melihat mereka dengan bangganya memetik tanaman-tanaman langka di gunung,
sungguh luar biasa merusak. Saya secara pribadi sangat sedih akan hal ini,
populasi mereka semakin sedikit di beberapa gunung seperti di Gunung Ciremai
mereka semakin berkurang. Belum lagi jika terjadi kebakaran hutan karena
kesalahan orang-orang tolol yang membuang puntung rokok sembarangan, maaf kalau
sedikit kasar. Ini semua adalah kegundahan saya yang miris melihat mental dari
para pendaki-pendaki gunung sekarang.
Tidak bisa
ditolerir segala kerusakan yang diakibatkan mental kita para pendaki yang tidak
bermoral, marilah kita lebih peka, mari kita lebih menghargai alam ini.
sadarlah kalau semua-semua ini harus dijaga. Banyak hal yang menjadikan ini
terjadi, tapi menurut tinjauan saya alasan utama adalah moral dan akhlak mereka
yang tidak siap untuk menjadi pendaki. Pendidikan dasar dulu adalah syarat
untuk menjadi pendaki karena tidak semua mahasiswa saat itu ingin menjadi
gunung, hanya yang benar-benar mencintai alam ini yang ingin mendaki gunung. Yang
ingin naik gunung pastilah ikut pendidikan, di tempat mental, keilmuan,
pengetahuan, akhlak dan sebagainya untuk menjadi pendaki yang arif. Saat ini
semua orang bisa, dari golongan kanan yang benar-benar dari hati mendaki dan
golongan kiri yang dari sosial media mendaki. Ah memang ini ironi.. cukup miris
dan cukup membuat sedih.
17 Agustus 2015
70th Indonesia ada, ulang tahun ini haruslah jadi momentum
kembalinya kearifan pendaki terhadap alam, dan lebih bijak terhadap segala
sesuatu yang dilakukan terhadap surge kita ini. Mari saling mengingatkan untuk
menjaga alam ini, dan lebih mengutamakan safety hiking dalam melakukan kegiatan
pendaki.
- Jangan Buang Sampah di Gunung!!! Gunung Bukan Tempat Sampah! Bawa Turun Sampah kalian!
- Jangan Cemari Sumber Air dengan Kotoran Kalian!
- Jangan Bunuh Tumbuhan Pohon-Pohon, Bunga-Bunga dan sebagainya!.
- Jangan Mendaki dengan tanpa persiapan!
- Pastikan Sumber api kalian aman dari terjadi potensi kebakaran hutan.
- Jangan Mengganggu Hewan-Hewan di Alam.
- Jangan mencorat merusak segala elemen yang ada disana!
Mari teman-teman
pendaki, lebih bijaklah terhadap alam, lebih cintai alam kita, biarkan tetap
indah seperti apa adanya dan jangan biarkan alam rusak. Momentum ini mari kita
saling mengingatkan untuk tetap menjaga gunung kita yang kita cintai, bangsa
kita yang luar biasa kita banggakan,,
Selamat Ulang
Tahun Indonesia, Selamat 70th semoga Indonesia menjadi Negara yang
semakin di Cintai oleh Rakyatnya..
Salam Pecinta
Alam, Salam Pendaki,,
http://kitchen-decorating-ideas3.blogspot.com.eg
ReplyDeleteThanks
Delete