KilometerIndonesia

AdSense



Masih berkabut, gelap dan dingin bahkan adzan subuh pun belum terlantun disana. Mata yang masih enggan untuk terbuka masih sembab dan sedikit bengkak, jadi ini rasanya mandi dipagi hari buta “Pukul 03.00 WIB” ah sudahlah.. Semua demi tiket murah saya berjibaku dengan pagi buta yang sebenarnya paling enak buat selimutan, haha..  dari Bogor si Kota Hujan saya berangkat.


Tampang Kecapean abis Lari-lari di Soeta

Hari ini adalah hari dimana saya akan pertama kalinya ke tanah timur Indonesia, “Makassar” adalah salah satu kota besar di Indonesia. Pusat jantung pulau Sulawesi Selatan, tonggang jembatan ekonomi antar pulau di Indonesia (Kalimantan, Jawa, Bali dan Maluku).  Ya inilah kota yang dulunya Ujung Pandang, sekarang namanya berganti menjadi Makassar.

Sampai di Bandara Soekarno Hatta (Soeta), telat!!!.. lari-lari sepanjang ruang bandara, melewati pemeriksaan metal detector dan pemeriksaan berkas penerbangan.. Saya lari terus sampai pintu pesawat yang sudah akan berangkat, tinggal rombongan saya yang tertinggal.. Beruntung petugas memberikan kebaikan untuk melonggarkan pemeriksaan, terima kasih pak mohon maaf kalau saya menyalahi aturan yang berlaku.. Sampai di dalam Kabin saya pun disoraki penumpang yang lain, Cuma bisa meringkuk malu.. (Ah lain kali jangan telat!)

Selang Take off, mata saya disajikan langit pagi yang mulai menampakan senyumnya,  Garis jingga bergerak di atas awan yang masih menghitam.. di atasnya bergerak langit putih membiru.. Cukup ajaib pemandangan pagi ini dari pesawat yang saya gunakan.

Dari Kaca, Selamat Pagi

Sampai di Bandara Sultan Hassanudin Makkasar,  ini pertama kalinya saya tiba di Makkasar . Kesan pertama di sini mataharinya bersinar terang (Baca : panas), terbayang kulit ini akan semakin hitam, Haha..  Terminal Pesawat ini memiliki penampilan yang modern, berbeda dengan bandara lain di Indonesia. Beberapa tampilan bandara khas luar negeri, desain kaca dan susunan besi mendominasi bandara ini yang membuat cahaya matahari masuk dengan sempurna ke dalam ruang bandara, hal ini mungkin dimaksudkan untuk menghemat penggunaan listrik pada siang hari. 

Bandara Sultan Hasanuddin

Sesaat keluar saya dapat memilih untuk menyewa mobil atau menggunakan taksi bandara, pilihan jatuh ke taksi bandara karena harga yang di patok jelas dan lebih terjamin tidak tipu-tipu. Mencari penginapan di Makassar adalah perkerjaan rumah yang lumayan merepotkan karena pada dasarnya Makassar adalah kota besar dan tentu saja harga yang dipatok pun seperti harga kota-kota besar, oleh karena itu disarankan untuk mensurvei penginapan ataupun tempat tinggal di Kota ini sebelum berangkat kemari. Pilihan saya jatuh di penginapan kecil dekat pantai Losari daerah Maricaya Baru, bentuknya seperti rumah yang tidak terlihat seperti hotel tapi memiliki harga yang lumayan murah dan nyaman. Tujuan Agenda Pertama saya adalah komplek Museum Karaeng Pattingalloang, ini adalah tempat dimana beberapa gedung bersejarah berdiri di kota Makassar. 


Di musium ini saya dapat melihat beberapa ornament khas Sulawesi Selatan seperti khas kerajaan Makassar dahulu, bekas benteng-benteng dan rumah-rumah khas Bone dan Toraja. Sayangnya perawatan lokasi ini kurang terawat karena banyak bangunan-bangunan yang sudah lapuk hampir rusak bahkan benteng-bentengnya pun tidak jelas lagi, saya berpikir seandainya lokasi ini dirawat dengan baik pasti punya potensi besar, sekali lagi sangat disayangkan. Overall tempat ini menurut saya cukup menarik walaupun sebenernya tempat ini tidak terlalu populer di Makassar yang notabenya mayoritas wisata di sini adalah wisata pantai dan kuliner.


Tempat ini sepi yang mungkin karena bukan hari libur ya, disamping itu alasan utama tempat ini sepi karena kegiatan wisata berpusat di Pantai Losari dan sekitarnya. Hal yang paling menghibur adalah bertemu dengan replica rumah Toraja yang terkenal itu,, Hahaa… ga usah jauh-jauh ke Tanah Toraja, foto di depan replikanya cukup kayakya, hehe.. menjelang sore saya beralih tempat, ke Agenda utama hari Pertama di Makassar Losari dan Wisata Kuliner.. Yuhuuuu.. (lanjut : Makassar.. Losari Men!)

Replika Rumah Toraja, kaya asli kan ^^v

0 komentar:

Post a Comment