KilometerIndonesia

AdSense



Leave No Trace – Out Door Ethic
Etik Terhadap Kegiatan Alam Bebas
Promo : Gunung Bukan Tempat Sampah!

 

Prolog : Semakin hari semakin menjadi – jadi, sampah di gunung semakin memprihatinkan. Kegiatan alam bebas (pendakian, susur pantai, susur sungai dll) yang semakin berkembang pesat sampai saat ini ternyata memberikan efek negative terhadap ekosistem alami alam yang kita jelajah dan semakin tingginya kasus-kasus kecelakaan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan dan rendahnya tanggung jawab para penggiat alam bebas, mereka yang hanya bertujuan untuk bersenang-senang di alam tanpa memperhatikan konservasinya dan keamananya. Kerusakan ekosistem alam akan mengakibatkan perubahan drastis terhadap flora dan fauna di dalamnya, perhatian khusus dan tanggung jawab moral harus dijunjung sangat tinggi untuk menjaga ekosistem alam yang kita jelajah. Perlu diperhatikan kita tamu dan kita harus bersikap sopan disini, alam adalah rumah besar tempat para flora dan fauna yang sejatinya tidak boleh kita ganggu ketentramanya.

Penjelasan : “Leave No Trace” (LNT) adalah organisasi non formal yang mengatur etika kegiatan alam bebas, yang fokus memperhatikan konservasi alam yang kita jelajah. Sejatinya kegiatan sosialisasi etika ini sudah dilakukan sejak lama sejak tahun 1994. Salah satunya adalah mengedukasi penggiat untuk senantiasa menjaga prinsip-prinsip kegiatan alam bebas. Dalam LNT dijelaskan bahwa ada 7 prinsip dasar dalam melakukan kegiatan alam bebas yang diadaptasi dari perbedaan kegiatan, ekosistem dan lingkungan.

Principle:
1.      Plan ahead and prepare
2.      Travel and camp on durable surfaces
3.      Dispose of waste properly
4.      Leave what you find
5.      Minimize campfire impacts
6.      respect wildlife
7.      be considerate of other visitors

Prinsip :

Rute pendakian Papandayan
  1.  Lakukan perencanaan terlebih dahulu dan lakukan persiapan dengan baik, kegiatan alam bebas adalah kegiatan yang sangat tidak bisa diprediksi apa yang akan tejadi di depan sana. Hal penting yang harus dilakukan adalah kita harus siap untuk menghadapi situasi yang tidak bisa diekspektasikan dan kita harus siap dengan resiko-resiko apa saja yang akan kita hadapi nanti. Asumsi-asumsi situasi yang akan terjadi menjadikan kita siap untuk menghadapi masalah nanti, antara lain kita mempersiapkan persiapan manajemen perjalanan yang lebih baik, logistic dan equipment (peralatan) yang lebih lengkap.



Camp Area "Goa Walet-Ciremai"
2.  Jangan berjalan dan membangun tenda pada wilayah vegetasi, komunitas organisme  flora dan fauna yang hidup atau sedang mengalami perbaikan konservasi. Jangan membangun tenda di tanah yang sedang dalam pertumbuhan, karena hal ini akan mencegah tumbuhnya kehidupan di dalam area yang kita ekspolitasi, ketandusan area akan berdampak pada ketidak suburan ekosistem di daerah tersebut. Berkemah dan berjalananlah ditempat yang telah disedikan jangan membuka wilayah vegetasi untuk membangun tenda karena ini akan berdampak negative terhadap wilayah tersebut.


seandainya saja sepanjang pantai sebersih ini
   3.      Jangan membawa berbagai macam barang yang menjadikanya sampah setelah digunakan, contohnya bungkus makanan plastik, botol-botol, tissue dan lain-lain. Persentasi membawa benda-benda yang beresiko menjadi sampah akan meningkatkan persentasi sampah yang tertinggal di alam bebas. Kurangi membawa barang seperti ini, gunakan bahan-bahan yang tidak menjadikanya sampah, salah satu hal yang paling bijak adalah jangan membawa makanan yang dibungkus plastik terlalu banyak. Jika memang tidak dimungkin untuk tidak membawa benda-benda tersebut, harap tanamkan moral-moral di otak kalian kalau kalian harus membawa kembali sampah itu kembali turun. Jangan ditinggalkan begitu saja, kalian harus bertanggung jawab terhadap sampah kalian sendiri!

4.  Jangan rubah apapun kondisi di alam sana, kalau kalian menemukan sesuatu tinggalkan dan jangan dirusak. Kegiatan vandalism adalah kegiatan yang sangat tidak terpuji dan kegiatan yang sangat memalukan. Jangan biarkan kita dan teman-teman kita merusak keaslian dari alam bebas, biarkan iya seperti itu apa adanya jangan rubah apapun, mengambil dan merusak apapun. Tolong biarkan bunga-bunga itu, pohon-pohon itu, terumbu karang itu, hewan-hewan cantik itu di alamnya, biarkan mereka hidup dengan ketenangan jangan sakiti mereka.
“Tinggal Dan Jangan Rusak!!!”

contoh membuat api unggun yang benar
   5.      Memperkecil dampak api unggun. Api adalah sesuatu yang berbahaya untuk alam, diharapkan dengan sangat untuk memastikan api yang kalian buat sudah mati total sebelum kalian tidur atau pergi melanjutkan perjalan. Kebakaran hutan adalah kejadian yang sangat-sangat fatal untuk ekosistem, karena untuk mengambalikan kondisinya butuh waktu yang tidak sedikit. Jadi hal pertama yang harus kalian tanamkan di otak kalian adalah pastikan api yang kalian buat mati dan jangan buang puntung rokok sembarangan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah jangan biarkan kalian membakar sampah di api, karena itu akan menjadikan tanahnya penuh dengan sampah-sampah terbakar. Jika kalian ingin membakar sampah gunakan wadah untuk menampung bagian-bagian sampah yang tidak terbakar, lalu masukan ke dalam plastik dan bungkus, jangan biarkan sisa pembakaran sampah di api unggun atau api yang lainnya dibiarkan begitu saja. Bijaklah untuk membuat api!

Jalur Gunung Hutan
    6.      Hormati Kehidupan Alam Liar. Kalian adalah tamu disana, jangan sekali-kali bertindak sesuka kalian. Hormati keasirian alam jangan biarkan kalian mengotori alam dengan tingkah laku kalian, jangan berisik karena hal ini akan berdampak pada fauna yang sedang mencari makan dengan berburu. Jangan buang air di aliran air dan gali dan tutup dengan baik kotoran yang kalian buang, jangan melakukan hal-hal berbahaya di alam seperti minum minuman keras, membawa senapan api dan membawa alat musik. Hormatilah harmoni alam yang ada, lalu nikmatilah.




Mari Saling Tolong Menolong
   7.      Saling hormat-menghormati dan tolong-menolong terhadap sesame pengunjung adalah hal yang sangat dianjurkan, jangan egois dan tekankan kebersamaan karena kalian akan mendapat pertolongan dengan muda jika kalian memiliki tenggang rasa yang baik antara pengunjung. Jadi jadikanlah kalian sebagai pribadi yang baik dan sopan, lakukan hubungan yang baik sesame pengunjung.

Jadi kalian yang disana yang ingin mendaki, main ke pantai, danau, sungai dan alam lainnya. Tolong untuk lebih bijak, karena pada dasarnya kita adalah tamu dan kita harus sopan disana. Jadilah pribadi muda yang bijak dan baik hati, cintai alam nusantara ini dengan baik.

“Karena alam itu seperti Ibu Manusia, maka hilanglah hasrat untuk menaklukan apalagi menggagahi.. Dengan Ibumu sendiri gunakan cara lain..” –Kelana Bersama-

1 komentar:

  1. Mari sebagai penikmat alam ataupun pecinta alam,, kita sebagai tamu harus menjaga kondisi daerah setempat,, jangan suka nakal buang sampah sembarangan berbuat seenaknya di alam,, kita harus jaga alam kita supaya terjaga keasrianya.. Gunung bukan tempat sampah!

    ReplyDelete