Berawal
pada suatu siang di Pare, “Ikut Yuk ke Bromo, mumpung lagi murah loh” kata
seorang cewek yang sekarang jadi istri (Alhamdulillah). Berbicara belajar Bahasa
Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti identik dengan kegiatan sampingannya.
Yakni Jalan-Jalan.
Awan Tipis Bromo |
Anak anak yang sedang mampir ke Pare, pasti punya agenda khusus untuk mengunjungi tempat wisata lain. Karena pada dasarnya memang di Jawa Timur adalah surga tempat wisata, banyak sekali tempat pilihan dari wisata belanja, kota, wahana permainan sampai wisata alam. Bagi kalian yang sedang mengunjungi Jawa Timur so pasti tidak cukup seminggu untuk mengunjungi semua tempat-tempat itu.
Pare To Bromo, sekali membayangkan ini adalah trip yang akan seru dan mengesankan. Kenapa? Karena sejujurnya saya belum pernah mampir kesana, secara berkali-kali ke Kota Malang belum sempat untuk mampir ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini. Sehari sebelum kesana terbayang pemandangan sawah, pohon-pohon dan bukit – bukit yang terbentang indah sepanjang perjalanan. Mudah-mudahan trip kali ini menyenangkan dan lancar doa saya malam itu, salah satu doanya adalah plis tidak hujan dulu karena pada saat itu adalah musim hujan.
Barisan Pohon dan Ladang Warga Dari Puncak Pananjakan |
Singkat
cerita suhu di mobil mulai berubah menjadi lebih dingin, saya perkirakan kalau
kita sudah sampai di dataran tinggi melewati daerah Probolinggo dan tidak akan
lama lagi menuju pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sekitar jam
4.00 WIB kamipun sampai di chekpoin Tosari, dari sini kami sudah ditunggu beberapa
mobil Jeep 4WD yang siap membawa kami lewati padang pasir menuju bukit
Pananjakan. Saya lebih memilih naik Jeep 4WD berwarna merah bersama teman-teman
saya, perjalanan cukup seru karena tracknya naik dan turun kita seperti
berayun-ayun naik perahu karena kondisi pasir yang memang tidak rata semulus
jalan aspal.
Sekitar
pukul 4.30 WIB kami sampai dipintu masuk bukit Pananjakan, kondisi suhu sangat
dingin dan cukup sulit bernafas pada ketinggian ini. Jaket yang tebal, masker
dan sarung tangan sangat dianjurkan untuk dibawa sebagai antisipasi suhu yang
telalu dingin terlebih bagi yang punya asma dan alergi dingin. Parkir terakhir
sampai puncak Bukit Pananjakan cukup jauh, berjalan sekitar 30 menit berjalan
kaki. Tidak terlalu curam tapi cukup bikin ngos-ngosan, teh manis hangat atau
wedang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum melakukan pendakian.
Pemandangan Gn.Semeru, Batok dan Bromo |
Kondisi Pananjakan saat itu cukup ramai, karena bertepatan dengan Weekend. Orang-orang dari berbagai macam daerah hadir disitu untuk menyaksikan kecantikan sang Sunrise Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mungkin jika diprediksi saat itu ada sekitar 500 orang memenuhi Bukit Pananjakan dan spot-spot bagus untuk mengambil foto sudah ditempati orang-orang yang sudah datang lebih dulu.
Alhamdulillah
pagi ini kami diberikan rahmat untuk menyaksikan cantiknya matahari terbit dari
ufuknya, kondisi langit cukup cerah dan pemandangan cukup bersih. Saya pun
beruntung bisa merangsek maju ke depan sampai pinggir bukit dan bisa melihat
keseluruhan kejadian alam yang luar biasa cantik ini.Dari Bukit Pananjakan kita
bisa melihat 3 gunung sekaligus, Gunung Batok, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru,
juga tidak kalah indahnya adalah barisan awan tipis yang menutupi padang pasir
yang terbentang diantara Gunung batok dan Gunung Bromo. Saya juga bisa melihat
dengan hijaunya Bukit Teletubbies dari posisi ini, dan juga persawahan dan
rumah-rumah warga suku Tengger yang tersusun cantik di bukit sebelah Utara.
Sungguh lukisan Rabb Semesta Alam yang luar biasa indah dan membahagiakan untuk
di pandang di ditadaburkan dalam hati kita masing-masing, bersyukur saya diberi
kesempatan menyaksikan pemandangan seindah ini.
Sedikit Berpose dengan Pemandangan |
Setelah
Matahari makin meninggi kami pun turun menuju tempat parker menuju Jeep 4WD
Merah kami, perjalanan dari sini menuju Kawah Pasir Berbisik dan Bukit
Teletubbies. Perjalanan off road yang seru melewati jalan pasir yang naik
turun, sekarang saya bisa melihat seluruh pemandangan Taman Nasioanal ini dari
mobil Jeep 4WD yang saya tumpangi. Hamparan pasir yang luas, padang rumput yang
hijau, bukit dan gunung yang cantik membuat saya berkali-kali takjub dan
bersyukur saya diberi kesempatan berkunjung kesini.
indah kali pemandangannya
ReplyDeletebukit penanjakan sangat keren untuk selfie
ReplyDeleteini tempat yang menarik dan eksotik serta mempesona
ReplyDelete