Kopi Aceh |
Berbagai
alasan yang dikemukakan oleh masyarakat aceh, baik kaum pria maupun wanita, kalangan
tua maupun muda, golongan lansia maupun belia (hadeeuhh perbedaannya jauh
banget), mereka mengemukakan bahwa ngopi di warung kopi lebih “Assooyy Geboyyy” daripada ngopi dirumah sendiri. Karena kenapa?? (jawabannya: karena aku
sayang kamu)… haahaha #gak ding.. sudah dipastikan
bukan itu jawabannya, (ya iyalah)...
Awaknyan
peugah sih (baca: katanya sih), ada beberapa alasan mengapa itu terjadi, dan
kejadian itu bisa buat kita terkesima, terpesona, terenyuh akan nikmatnya ngopi
diwarkop (hahah..lebay banget). Mau tau apa alasannya?? Oke tetap disitu, don’t go anywhere..
Menurut
hasil survey dadakan di malam minggu
kelabu (assiikk daah) yang mereka lontarkan kepada surveyor kita, ada 10 alasan
mengapa mereka lebih suka ngopi di warkop daripada ngopi dirumah, yaitu:
1. Udah
Tradisi Dari Jaman
Dulu
Telah
menjadi tradisi bagi kaum pria untuk menikmati kopi di warung-warung. Hal
ini sudah berlangsung cukup lama. Kebiasaan itu dipercaya sudah
ada sejak ratusan tahun yang lalu (sebelum jaman
penjajahan Belanda dulu). Meski pada saat itu menu dan minumannya bukan kopi,
tetapi kebiasaan nongkrong dan ngobrol di warung
pun tidak bisa dielakkan :p , adapun tujuannya ialah untuk sekedar
“membunuh” waktu.
Aceh dan Kopi |
Ada
ceritanya kok, singkat aja (walaupun diatas udah
panjang lebar.. hehee),
Suatu ketika Belanda sedang menjalankan politik pasifikasi (arti : cari di google),
masyarakat Aceh banyak yang terserang penyakit diare. Setelah diselidiki hal
ini disebabkan masyarakat terbiasa minum air yang tidak dimasak, untuk
mengatasi hal tersebut, Belanda meminta masyarakat untuk memasak air terlebih
dahulu sebelum air diminum. Agar terasa leubeh
mangat (baca: lebih nikmat), maka
kemudian ditambahkan kopi oleh karena itu
kebiasaan
ini terus berlanjut hingga kini, sehingga tidak mengherankan di Aceh banyak
terdapat warung-warung kopi.
Just info, Awalnya
Belanda yang memperkenalkan tanaman kopi di Aceh kemudian dibudayakan hingga
sekarang dan Aceh (khususnya aceh tengah, gayo, bener meriah, Aceh) pun
terkenal sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia.
2. Rasa Kopinya Beda
Dengan Yang
Ada Dirumah
Rasa
kopi di warkop (warung kopi) lebih nikmat ketimbang rasa kopi dirumah (nah lho,
ada apa dengan kopi diwarkop??). Katanya sih, kopi di warkop lebih harum, lebih
berasa, gak terlalu manis dan gak terlalu pahit, terus takarannya juga pas, pas
dilidah dan juga pas di kantong hehee,
pokoknya mantap. Gak tau deh bumbu apa yang dipake (emangnya mau masak.. :D).
Kopi Original |
Ada
ceritanya juga ne, kopi Aceh yang umumnya dari jenis Arabica pada saat diproses
ada sedikit dicampur dengan mentega lho, tapi hal ini gak dilakukan oleh semua
produsen sih, trus ada juga yang nyimpen kopi itu berbulan-bulan lamanya (3-4
bulan) agar ketika diolah aroma kopi nya lebih harum.
Terus
cara penyajiannya pun berbeda. Kebanyakan kalau kita buat kopi kan instan aja
tuh, taruh beberapa sendok kopi dan gula di cangkir kemudian diseduh dengan air
panas terus minum deh (eh di embus-embus dulu pastinya). Nah kalau diwarkop
beda, Kopi Aceh diseduh langsung dalam air mendidih dan dibiarkan mendidih
selama 2 atau 3 menit. Sebelum dituang kedalam gelas tutup rapat-rapat beberapa
saat supaya aromanya tidak kemana-mana tetapi kembali masuk kedalam air kopi.
Terus disaring beberapa kali dengan saringan unik dan langsung ditaruk ke gelas
(lihat gambar). Udah deh, jadi kopi aceh nya.. siap untuk diminum. “selamat
menikmati”... heheehe...
3. Warkop =
Ajang Kongkow Alias
Nongkrong
Yap,
alasan ketiga ini adalah alasannya anak muda...(yang tua mundur dulu yaa..
heheh)...gak donk, pastinya kebanyakan masyarakat aceh memiliki alasan yang
sama seperti ini. Nongkrong berlama-lama sambil ngobrol kesana kemari walaupun cuma
beli secangkir kopi mah udah kebiasaan aneuk
nanggroe (sebutan untuk anak aceh). Malah mereka juga punya semboyan
sendiri “makan gak makan asal ngopi”. (wowww...)
kumpul bersama |
Mereka senang
banget kumpul bersama, tertawa, curhat-curhatan (ceiileeh) dan berbagi cerita
di warung kopi. Ajang kumpul-kumpul di warkop ini gak kenal waktu. Mau pagi
kek, siang kek, menjelang sore, malam bahkan menjelang pagi lagi, pasti aja
pengunjungnya rame terussssssss. malah ada warkop yang bukanya 24 jam lho
(ngalah-ngalahin SPBU yaaa..).
Yah,
maklum aja, provinsi Aceh kan menerapkan hukum syariat Islam, jadi tempat
hiburan malam pun gak banyak di sana. Bahkan bioskop pun gak ada. Jadilah
warung-warung kopi itu menjadi wadah untuk ajang temu dengan kawan, relasi
bahkan kumpul keluarga.
4. Nikmatin
Wi-fi Gratis
wifi gratisan |
Nah
kebanyakan agam-agam dan inong-inong aceh (baca: laki-laki dan perempuan aceh)
memilih warkop sebagai tempat nge-net paling oke ketimbang nge-net diwarnet. Karena
apa?? (lagi-lagi karena apa..hehe), karena mereka bisa nge-net gratis lho,,
selain gratis, mereka juga boleh maen berjam-jam, sesuka hati, (sampe hatinya
gak kebendung lagi, #eeaaa apaan sih..haha). Sebenarnya sih kalo dipikir-pikir (kalo
gak dipikir juga gak apa2 sih, gak masalah..hehe) wifi nya itu gak gratis juga,
kan mereka juga beli minum dan beli makanan, jadi dibalik keuntungan penjualan tersebut
disalurkan sebagian buat pembayaran wi-fi itu.. (ya kannn..ya gak sihh??). Tapi
apapun ceritanya, mereka tetap bisa nikmati wifi itu dengan cuma-cuma, walaupun
terkadang jaringannya juga lelet, soalnya jadi rebutan para penikmat kopi+wifi
gratis di warkop itu.
5. Cari Teman dan Gebetan
Baru
Kopi dan Ajang Kenalan |
Waahhh,
ini dia alasan yang paling fenomenal seantero muda mudi di Aceh (heheh..). Warkop
jadi tempat nyari teman baru bahkan gebetan baru lho..
Ada waktu-waktu tertentu dimana warkop jadi rame mendadak sama muda-mudi aceh, yaitu pada sore hari dan malam minggu. Tak hayal, waktu-waktu tersebut lah dimanfaatkan para muda mudi untuk cari teman baru maupun gebetan baru. Awalnya kenalan, jadi teman, trus saling demen deh..heheh..
Ya it’s
ok..kebanyakan memang gitu sih. Pergi kece pulang jadi tambah kece deh dapet
kenalan baru.. :p
6. Suasana Warkop Itu
Sangat Menyenangkan
Suasana warung |
Ya, kebanyakan pada bilang kayak gitu,
soalnya rame sih. Masyarakat aceh yang notabennya menjaga banget silahturrahmi
dan ukhuwah islamiyah sangat senang dengan kebersamaan. Walaupun gak kenal,
saling sapa trus duduk bareng itu hal lumrah. Nah, di warkop bisa kita temukan
hal seperti itu. Jadi rasa kebersamaan itu yang buat suasana warkop sangat
menyenangkan. Anehnya, meskipun suasana di warkop itu rame banget dan ribut
juga kayak di pasar ikan, tapi pengunjungnya nyaman-nyaman aja tuh. Waah...
Amazing....!
7. Sebagai Sarana Hiburan
Peracik Kopi |
Sebagian
besar warkop-warkop di Aceh sudah menyediakan berbagai fasilitas yang oke
punya, seperti TV dengan layar gede, tempat duduk sofa, ruangan ber-AC yang
dikhususkan untuk perokok pasif alias gak ngerokok dan ada juga yang nyediain
panggung (stage) yang biasa digunakan
untuk event-event tertentu, seperti
nge-band, promotion event, bahkan
acara stand up comedy.
Tapi pemirsa
ada satu event terkemuka yang menjadi
hiburan paling top bagi masyarakat aceh, yaitu nonbar alias nonton bola bareng.
Pertanyaannya dimana mereka nonbarnya??? Yaa, dimana lagi kalau bukan di
Warkop. Warkop itu jadi penuh banget, apalagi kalau klub yang mau tanding itu seru
(kayak Barca vs Madrid neh) waaahh penontonnya rame, rame nya sampe ke halaman warkop
cuuyy.. Gak heran hal tersebut jadi hiburan tersendiri buat mereka.
8. Tersedianya
Berbagai Makanan
dan Minuman Khas Aceh
Kue Timph |
Selain
di pasar tradisional, untuk dapat membeli kue-kue tradisional khas aceh bisa
kita temukan di tiap warung-warung kopi. Hampir semua warung kopi menyediakan
kue-kue khas aceh, seperti timphan, pulot bakar, Adee (bingkang), boh rom-rom
(sejenis klepon) dan kue-kue biasa lainnya kayak risol, bakwan, pisang goreng,
tahu isi, tempe isi, kue lapis, kue martabak. (waah, jadi laper neh..heheh). Tidak
hanya kue, tapi makanan khas aceh lainnya tersedia juga diwarkop-warkop ini seperti,
Mie Aceh, Martabak telor Aceh, nasi goreng Aceh, Nasi gurih atau nasi lemak,
Gulai Kari Kambing bahkan Bu sie itek (Nasi bebek) pun bisa kita dapati.
Nah,
kalau pada pengen makan salah satu makanan diatas, gak usah pusing-pusing
nyarinya, cuss aja ke warkop terdekat, pasti ketemu deh. Oh iya, pengunjung
warkop gak usah capek-capek ngambil kue sendiri, ntar disuguhin kok sama
pramusajinya ke meja kita. Kebayangkan nikmatnya minum kopi sambil disuguhin
kue-kue yang lezat.. yummmyyy...
9. Sebagai Tempat Pencari
Berita
Mayoritas
masyarakat aceh tetap saja merupakan pembaca surat kabar di warung kopi.
Suasana warung kopi tempo dulu juga tetap sama dengan saat sekarang, hampir gak
ada kursi yang kosong sehingga orang menunggu giliran untuk membaca koran.
Bahkan ada warkop yang menyediakan surat kabar (lokal atau nasional) dan
tabloid dengan jumlah yang lebih. Maklum pengunjungnya rame, daripada berebutan
ntar.. hehe...
Dengan bermodalkan
uang seharga segelas kopi dan sepotong kue mereka bisa mendapatkan informasi.
10. Sebagai Sumber Insipirasi Pelajar
dan Mahasiswa Galau.
Nah bagi
pengunjung warkop dari golongan pelajar dan mahasiswa, warkop merupakan tempat
inspirasi. Karena kenapa? (karena tak selamanya jagung itu direbus, hehehe,
ngawur lagi)..
kopi dan skripsi |
Ini nih
alasannya, ketika mereka buntu (gak bisa mikir lagi) atau gak tahu lagi arah
jalan pulang, heheh, maksudnya udah gak bisa mikir lagi dengan tugas-tugas di
sekolah atau tugas akhir (KTI, Skripsi, Thesis dll) di kuliahan, maka cara
paling ampuh untuk dapat menyelesaikan tugas mereka adalah nongkrong atau ngopi
diwarkop. Woww.., mereka tidak hanya sekedar duduk nongkrong gitu aja lho,
mereka ditemani dengan laptop, buku-buku skul or kul, terus juga ditemani Inong mameh (baca: cewek manis),,hehe,
gak donk, yang pasti ditemani dengan tugas-tugas yang akan mereka selesaikan
laaah. Alhasil, mereka bisa menyelesaikan tugas mereka lho.. ya walaupun ada
juga yang gak selsai, tapi setidaknya mereka semangat mengerjakan tugas mereka
diwarkop. Katanya sih, aura warkop yang buat mereka jadi terinspirasi dan termotivasi
ngerjain tugas mereka. Aura apa yaaa... ??? (but, it’s great!)
Nah
itulah beberapa alasan mengapa aneuk
nanggroe betah ngopi diwarkop.. How
about you? mau rasain sensasinya ngopi di warkop?? Yup, datang aja langsung ke
warkop-warkop di kawasan kota Banda Aceh.. dengan sejuta warkopnya anda akan
disuguhi kopi yang nikmat dan suasana yang gak bikin bosen (tapi jangan sendiri
ya, ntar jadi bosen juga..heehe)
Saleum Aneuk Nanggroe.....
Penulis : Fadhillah S
:>)
ReplyDelete(c) :)
ReplyDeletehttp://kitchen-decorating-ideas3.blogspot.com.eg
ReplyDelete