Lanskap Papandayan :) |
Garut,
kota kecil di wilayah Jawa Barat. Kota cantik yang banyak sekali hal menarik di
kota ini, wisata alam yang luar biasa potensial menjadikan Garut menjadi kota
yang cukup terkenal di Indonesia. Wisata dataran tinggi, kota belanja oleh-oleh
dan wisata laut menjadikan berwisata di Garut menjadi target banyak traveller
di seluruh Indonesia..
Berdiri
teguh di wilayah dataran tinggi, terdapat gunung api aktif yang sangat terkenal
di Indonesia, Papandayan. Gunung api aktif yang sampai sekarang masih
mengeluarkan asap vulkanik belerang, yang menjadikan gunung ini sangat lengkap
destinasi alam pendakianya. Banyak orang menyebut Papandayan adalah gunung yang
sangat lengkap, dan dengan waktu yang relative cepat kalian sudah mendapatkan
pemandangan yang luar biasa indahnya. Padang edelweiss, hutan mati, kawah, kalian akan menemukan pemandangan yang cantik sekali disana.
Langkah
kami berhenti di masjid besar pertigaan, kami menunggu angkutan umum yang akan
naik ke atas tetapi sungguh kita tiba sudah sangat malam waktu itu. Tidak ada
angkutan yang sedang beraktifitas lagi pada jam segitu, akhirnya kami berjalan
dan bertemu dengan rombongan yang senasib dengan kita. Kita bersepakat akan
menginap di salah satu rumah warga di sekitaran wilayah taman nasional Gunung
Papandayan, sebenarnya ia adalah pemuda yang biasa memberi inapan di rumahnya.
Akhirnya kamipun istirahat malam itu disana.
Narsis Dulu |
Pagi
menjelang, membuat kami bergegas berbenah untuk siap mengangkut barang-barang
kita di mobil menuju pintu masuk Papandayan, ternyata sangat jauh sekali jika
di tempuh dengan berjalan. Sekitar 2 jam dengan track menanjak aspal yang
dipastikan akan membuat kaki pegal-pegal. Menghemat tenaga dengan mengeluarkan sedikit
uang kita hemat sekitar waktu 1.5 jam, cukup dengan 30 menit kita sudah ada di
pintu masuk Papandayan.
Perizinan
bla-bla-bla akhirnya kami siap berangkat, track pertama kita menempuh jalur
berbatu yang masih mendatar, jalur mengikuti arah menuju kawah aktif papandayan
kita akan memutar ke atas di tepi kawah. Setelah melewati kita akan bertemu
jalur lembah yang cukup dalam menuju ke aliran sungai, sebenarnya dulu jalur
hanya melipir bukit tapi karena terjadi longsoran jalur pendakian menjadi
kebawah sangat jauh menuju aliran air
sungai yang akan kita lewati nanti.
Terbang - Pondok Saladah |
Tanjakkan dengan tingkat esktrim membuat peluh lumayan mengalir deras, tetapi dengan
pemandangan yang indah sekali membuat saya lupa kelelahan. Sekitar pukul 12.00
WIB kita sampai di pondok saladah, tempat camp resmi untuk yang sedang
melakukan kegiatan pendakian. Alun-alun yang luas dengan hamparan edelweiss
dimana-mana, dan juga tersedianya sumber air yang berlimpah di pos ini. Kami
pun membangun tenda disini, di balik pohon supaya menghalangi laju anginayang
sedang besar saat itu. Suhu disana sedang dingin-dinginya, luar biasa dingin
dan hujan yang deras menjadikan Papandayan menjadi lebih misterius karena
dikelilingi oleh kabut yang pekat.
Hal yang paling menyenangkan di
Papandayan adalah suasana camp yang sangat nyaman, sumber air yang dekat,
wilayah camp yang nyaman dan terlindungi dari badai karena terlindung banyak
pohon dan cuaca yang sangat nyaman (dinginnya bikin betah, hehee).. dari pondok
saladah kalian bisa menuju pucak sejati Papandayan atau ke Hutan mati yang magis,
tapi bagi kalian yang hanya ingin camp ceria, silahkan saja menetap di Pondok
Salah sambil menikmati hidangan hangat hasil rajikan warung tenda :p…
Pasukan Camping Manja haha... |
Cuaca
malam hari sangat dingin, menusuk hingga tulang, beruntung tenda kami
terlindung oleh pohon-pohon menjadikan hembusan dingin sedikit hilang… Pagi pun
menjelang, dan sangat disayangkan karena hujan tidak berhenti-henti dari malam
membuat kita pasrah tidak menikmati sunrise di Papandayan. Cuaca burukpun
menjadikan kita tidak bisa menuju hutan mati.. Ah mungkin tidak jodoh, sedikit
kesal tapi mau apa keselamatan adalah segalanya.. Akhirnya kita turun hari itu
sampai di pos masuk Papandayan, cuaca pun masih tidak bersahabat, hembusan
angin super dingin dan rintik air hujan menjadikan tubuh tidak tahan
berlama-lama di luar. Kami menumpang berteduh dan makan di warung setempat
menunggu mobil yang akan mengangkut kami ke bawah. Akhirnya pukul 03.00 WIB
kita beranjak turun dan menjadikan kenangan-kenangan kita teringgal di Papandayan..
Sampai
jumpa lagi Papandayan…
http://kitchen-decorating-ideas3.blogspot.com.eg
ReplyDelete