KilometerIndonesia

AdSense

Malam itu saya duduk di depan minimarket di daerah pasar Cisarua, menunggu rombongan teman-teman dari Jakarta. Menjingjing tas lumayan besar berisi peralatan mendaki..

Saya duduk sambil membayangkan bahwa besok kedua kaki ini akan menjadi senjata utama pendakian besok..
Membayangkan kemungkinan terburuk esok hari..
Momok gunung Gede Pangarango (GP)..

Saya memiliki kenangan buruk di GP.. 2 tahun yang lalu saya gagal mencapai puncaknya, meremehkan gunung adalah salah satu kesalahan terbesar saya waktu itu..

“Gunung GP kan gunung wisata, gampang kok..” Ujar saya dalam hati 2 tahun yang lalu.

Saat itu saya tidak membawa perlengkapan lengkap..
Tidak membawa jas hujan dan menggunakan sepatu biasa..
Jaket pun hanya membawa jaket fleece biasa..
Ditambah persiapan fisik yang tidak saya lakukan sebelum mendaki..

Petaka muncul saat saya mulai jatuh tersungkur di tanah, menggengam betis kaki sebelah kanan yang tertarik ototnya..
Keram.. musuh utama beberapa pendaki..
Menunggu sejenak sambil memijit betis, lalu mulai melangkah lagi..
Baru beberapa langkah paha sebelah kiri saya juga tertarik ototnya..
Keram..

Saya frustasi..
Gerimis turun.. rintik sebentar.. lalu menderas.. hujan..
Tubuh ini basah kuyup.. tidak mampu berdiri dan hanya duduk di jalur pendakian..

Teman-teman seperjalan duduk menutupi tubuh saya dengan jas hujan mereka..
Mereka senantiasa menunggu dan memijit-mijit kaki saya, berharap keram cepat pulih...

3 jam berlalu tapi keram juga tidak hilang-hilang...
Langit menggelap dan saya menggigil kedinginan (hipotermia)..
Memutuskan untuk berteduh membuka tenda di pinggir jalur pendakian...

Lokasi Kejadian
Kenangan itu menjadi momok saya bertahun-tahun.. pobia mendaki, saya alami selama 2 tahun..

Ketika itu hari demi hari saya lakukan.. mempersiapkan diri, dan mengobati kenangan buruk itu..

Mendaki bukanlah ajang menyombongkan diri, mendaki adalah tentang memposisikan diri pada posisi terendah dan berlatih untuk mengatasi batas dari diri..

Ketika kita berhasil melewati itu, maka hujan akan berbeda dari biasanya,, Langit akan senantiasa indah dengan birunya.. Pagi akan ajaib setiap harinya..

Mendakilah dengan bijak dan jangan pernah sekalipun meremehkan alam..

0 komentar:

Post a Comment