KilometerIndonesia

AdSense


1.      Booking Jauh Hari.
Pendakian Gede Pangrango (GP), adalah sistem pendakian booking. Bagi para pendaki yang akan mendaki kesana harus booking dari jauh-jauh hari, minimal 2 minggu sebelum pendakian. Hal ini dikarenakan kegiatan pendakian ke GP sangat ramai, kuota yang disediakan oleh pihak (Taman Nasional Gede Pangrango) hanya 500 orang perhari. Tujuan dibatasinya kuota adalah untuk pelestarian ekosistem di GP, karena dengan datangnya manusia dalam jumlah berlebih (overlimit) akan merusak ekosistem alami di sana. Bookinglah pada sistem pendakian resmi, karena kalian akan diuntungkan jika terjadi sesuatu disana. Disamping itu dengan melalui jalur resmi, maka kita ikut memberikan kontribusi terhadap kelestarian TNGP. More Info kunjungi TNGP

Super Epic
     2.      Pilih Jalur Pendakian yang Tepat.
Ada 3 pintu utama pendakian GP, yaitu Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana. Dari masing-masing jalur ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.
     a.       Cibodas
Pintu masuk Cibodas adalah track medium (tapi jangan meremehkan), medan dari pintu ini tidak terlalu sulit, mayoritas para pendaki melakukan pendakian dimulai dari sini.  Kelebihan track Cibodas adalah pemandangan yang indah, dan di beberapa pos banyak tempat-tempat ajaib dan menarik untuk dikunjungi. Rata-rata lama waktu pendakian dari jalur ini sampai puncak berkisar antara 9-12 jam.


b.      Gunung Putri
Pintu masuk Gunung Putri adalah track paling pendek dari ketiga jalur. Tapi jalur ini memiliki sudut kemiringan yang lebih tinggi dibandingkan dua jalur yang lain. Pintu masuk Gunung Putri menjadi favorit karena jalur ini akan berakhir di Alun-Alun Surya Kencana (Surken)  yaitu padang sabana yang luas dengan hamparan bunga edelweis yang indah. Rata-rata pendakian sampai puncak berkisar antara 7-10 jam.
c.       Selabintana
Jalur Selabintana tidak terlalu favorit bagi para pendaki GP, karena dari ketiga pintu masuk jalur inilah yang paling jauh waktu tempuhnya. Pintu masuk Selabintana terletak di Sukabumi. Disamping track yang jauh dan medan yang berat, jalur ini menjadi sarang kerajaan pacet yang menjadi momok para pendaki. Untuk pemula tidak dianjurkan untuk melalui jalur ini, kisaran rata-rata waktu pendakian sampai puncak berkisar antara 12-15 jam.

3.      Persiapan Menghadapi Curah Hujan yang Tinggi.
Curah hujan di TNGP, sangat tidak bisa di prediksi. Walaupun potensi badai tidak terlalu tinggi (tergantung musim) tapi curah hujan disini sangat tinggi jika tidak mempersiapkan perlengkapan menghadapi hujan maka hal ini akan sangat berbahaya. Perlengkapan yang basah akan mengakibatkan potensi terkena hipotermia. Bawalah Jas hujan yang baik (wajib hukumnya) dan bungkuslah barang dalam carrier dengan plastik sampah, jangan biarkan matras di taruh di luar carrier. (Baca Tips Packing Carrier). Bawalah baju ganti dan bawalah sepatu yang tahan air (bisa bawa sandal gunung #tag). Bawalah tenda dalam kondisi baik, supaya tahan angin, bawalah tambahan genteng tenda (flysit <-- tulisanya bener ga si? hahahaha)

Ngos-ngosan (saling bantu ya)


     4.      Lakukan Latihan Daya Tahan.
Lakukan latihan daya tahan minimal 2 minggu sebelum pendakian. Joging adalah latihan yang paling baik, lakukan seminggu 3x dengan durasi minimal 30 menit. Tambahkan porsi latihan kekuatan, Push up dan Sit up (sehari 20x dengan 5 kali repitisi). Seluruh latihan ini akan sangat membantu untuk mencapai kondisi prima disana dan mempercepat proses regenerasi kondisi tubuh pasca pendakian.

5.      Lakukan Klimatisasi di Kaki Gunung.
Saran ini sangat penting, karena kalian dituntut untuk tahan terhadap kondisi suhu yang rendah disana. Menginaplah semalam di kaki gunung, biarkan tubuh membiasakan diri dengan suhu setempat. Hal ini akan membuat tubuh beradaptasi dengan kondisi suhu yang rendah dan oksigen yang lebih tipis. Kalian bisa menginap di Basecamp setempat, atau warung-warung makan sekitar pintu masuk pendakian.
Senyumnya di antara senyum mentari

    6.      Jangan Membangun Tenda di Puncak Gunung.
Banyak resiko berbahaya jika hal ini dilakukan, dan sangat tidak dianjurkan bahkan dilarang. Potensi angin kencang dan badai sangat tinggi di posisi ini, disamping itu potensi gas beracun dari kawah Gede sangat berbahaya. Gas beracun bisa tertiup dan terhirup pendaki pada jam-jam malam. Bangunlah tenda di Pos yang telah disediakan (Surken, Pos Kandang Badak, Pos Kandang Batu dll)

     7.      Persiapkan Mental.
Persiapkan mental kalian, yakinlah bahwa kalian bisa survive disana. Jangan saling melemahkan sesama rombongan, saling membantu dan mendukung. Bersenang-senanglah, mengobrol dan tertawa bersama. Buat kondisi pendakian menyenangkan, dan jangan terlalu ambisius mencapai puncak. Puncak hanya bonus keselamatan adalah tujuan utama.

8.      Kunjungi Tempat-Tempat Ajaib di TNGP.
Jangan hanya puncak, nikmatilah tempat-tempat ajaib disana. Alun-alun Surya Kencana, Pos Air Panas, Telaga Warna, Air Tejun Cibereum, Lembah Mandalawangi dll. Biarkan diri kalian bersyukur secara bertahap dan akhiri dengan keberhasilan sampai Puncak. “Mendaki Gunung bukan sekedar puncak, tapi ya proses pendakianya, ceritanya, kisahnya dan kenanganya”

Pendaki Sejati Bawa Sampah Turun

     9.      Gunung Bukan Tempat Sampah!!!!
Gua ga akan bosen untuk menyuruh untuk tidak buang sampah di gunung. “Bawa turun sampah kalian kembali ke bawah!!!”.. Jangan buang air sembarangan, jangan dimasukan dalam plastik/botol, jangan di aliran (sumber) air. Galilah tanah yang cukup dalam, lalu tutup dengan baik..

0 komentar:

Post a Comment